Dalam data tahun 2001-2006 tercatat
jumlah kasus narkoba meningkat dari 3.617 pada tahun 2001 menjadi 17.355
kasus pada tahun 2006, dengan kenaikan rata-rata kasus sebesar 42,4%
per tahun. Dari kasus-kasus tersebut, tercatat bahwa jumlah tersangka
meningkat dari 4.924 orang pada tahun 2001 menjadi 31.635 orang pada
tahun 2006 atau meningkat rata-rata 49,5% per tahun. Besar juga kan peningkatannya? -_-
Barang bukti narkoba yang disita dari
tahun 2001-2006 terdiri dari ganja dan devrivatnya sebanyak 155,9 ton
dan 1.974.541 batang ganja, sedangkan jenis Narkotika heroin sebanyak
102,4 kg, kokain sebanyak 69,4 kg dan hashish sebanyak 13 kg. Jumlah
psikotropika jenis ATS yang terdiri dari ekstasi berjumlah 1.236.127
tablet, shabu sebanyak 1.729,3 kg dan yang termasuk dalam daftar G
sebanyak 5.108.132 tablet.
NAPZA (singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Bahan Zat Adiktif berbahaya lainnya)
adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara
oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran,
suasana hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat
menimbulkan ketergantungan (adiksi) fisik dan psikologis. Narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik
sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan
ketergantungan (Undang-Undang No. 22 tahun 1997).
Penyebab penyalahgunaan NAPZA sangat
kompleks akibat interaksi antara faktor yang terkait dengan individu,
faktor lingkungan dan faktor tersedianya zat (NAPZA). Tidak terdapat
adanya penyebab tunggal (single cause) dalam hal penyalahgunaan napza.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyalahgunaan NAPZA adalah sebagian berikut:
1. Faktor Individu
Kebanyakan penyalahgunaan NAPZA dimulai
atau terdapat pada masa remaja, sebab remaja yang sedang mengalami
perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesat merupakan
individu yang rentan untuk menyalahgunakan NAPZA. Anak atau remaja
dengan ciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi
penyalahguna NAPZA.
2. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan meliputi faktor
keluarga dan lingkungan pergaulan baik di sekitar rumah, sekolah, teman
sebaya maupun masyarakat. Faktor lingkungan yang ikut menjadi penyebab
seorang anak atau remaja menjadi penyalahgunaan NAPZA antara lain
adalah:
a. Lingkungan Keluarga
- Komunikasi orang tua-anak kurang baik
- Hubungan dalam keluarga kurang harmonis/disfungsi dalam keluarga
- Orang tua bercerai, berselingkuh atau kawin lagi
- Orang tua terlalu sibuk atau tidak acuh
- Orang tua otoriter atau serba melarang
- Orang tua yang serba membolehkan (permisif)
- Kurangnya orang yang dapat dijadikan model atau teladan
- Orang tua kurang peduli dan tidak tahu dengan masalah NAPZA
- Tata tertib atau disiplin keluarga yang selalu berubah (tidak konsisten)
- Kurangnya kehidupan beragama atau menjalankan ibadah dalam keluarga
- Orang tua atau anggota keluarga yang menjadi penyalahguna NAPZA.
b. Lingkungan Sekolah
- Sekolah yang kurang disiplin
- Sekolah yang terletak dekat tempat hiburan dan penjual NAPZA
- Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secara kreatif dan positif
- Adanya murid pengguna NAPZA
c. Lingkungan Teman Pergaulan
- Berteman dengan pengguna narkoba
- Tekanan atau ancaman teman kelompok atau pengedar narkoba
d. Lingkungan masyarakat / sosial
- Lemahnya penegakan hukum
- Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung
3. Faktor NAPZA
a. Mudahnya NAPZA didapat di mana-mana dengan harga terjangkau
b. Banyaknya iklan minuman beralkohol dan rokok yang menarik untuk dicoba
c. Khasiat farmakologik NAPZA yang
menenangkan, menghilangkan nyeri, menidurkan, membuat euforia / fly /
stone / high / teler dan lain-lain.
Faktor-faktor tersebut di atas memang
tidak selalu membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA. Akan
tetapi makin banyak faktor-faktor di atas, semakin besar kemungkinan
seseorang menjadi penyalahguna NAPZA. Penyalahguna NAPZA harus
dipelajari kasus demi kasus.
Faktor individu, faktor lingkungan
keluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak se lalu sama besar perannya
dalam menyebabkan seseorang menyalahgunakan NAPZA. Karena faktor
pergaulan, bisa saja seorang anak yang berasal dari keluarga yang
harmonis dan cukup kominikatif menjadi penyalahguna NAPZA.